Hiragana


Hiragana (Kana: ใฒใ‚‰ใŒใช; Kanji: ๅนณไปฎๅ) adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de (ๅฅณๆ‰‹) atau 'tulisan wanita' karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan Kanji dan Katakana. Hiragana mulai digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi.


Kegunaan Hiragana

●menulis akhiran kata (okurigana, ้€ใ‚Šไปฎๅ). Contoh: okuru (mengirim) ditulis: ้€ใ‚‹. Yang bercetak tebal itulah okurigana.
●menulis kata keterangan (adverb), beberapa kata benda (noun) dan kata sifat (adjektif).
●perkataan-perkataan yang penulisan Kanji-nya tidak diketahui atau sudah lama tidak digunakan.
●menulis bahan bacaan anak-anak seperti buku teks, animasi dan komik (manga).
●menulis furigana, dikenal juga dengan rubi, yaitu teks kecil di atas kanji, yang menandakan bagaimana suatu kata dibaca. Misalnya:
ในใ‚“ใใ‚‡ใ†
ๅ‹‰ๅผท ใ™ใ‚‹


Huruf Hiragana adalah huruf bahasa Jepang asli yang dibuat oleh orang Jepang. Huruf ini berfungsi sebagai berikut:

a. Untuk menuliskan kata-kata asli bahasa Jepang (bukan serapan)

Contoh:
Ejaan.    Hiragana Bahasa Indonesia
Watashi ใ‚ใŸใ—.    Saya


b. Sebagai Furigana

Contoh:
 ใŒใใ›ใ„
   ๅญฆ ็”Ÿ

Hiragana Kanji Ejaan Bahasa Indonesia
ใŒใใ›ใ„ ๅญฆ็”Ÿ Gakusei siswa


c. Alternatif huruf lain bila tidak hafal huruf kanji

Contoh:
2Kanji Hiragana Ejaan  Bahasa Indonesia
ๅ…ˆ็”Ÿ ใ›ใ‚“ใ›ใ„ sensei guru


1.1 Huruf Hiragana Seion

Bunyi Seion adalah bunyi huruf hiragana dasar. Contoh:




Huruf hiragana seion berjumlah 46 (empat puluh enam) huruf. Huruf hiragana dapat dimodifikasi dengan menambahkan tanda tertentu dan menggabungkan dengan huruf lain sehingga dihasilkan bunyi yang berbeda. Bunyi tersebut, yaitu bunyi Dakuon dan bunyi Yoon.


1.2 Penulisan huruf Hiragana Dakuon

Bunyi Dakuon adalah bunyi huruf hiragana dasar dengan menambahkan [ `` ] tanda tenten (titik dua yang diletakkan di sebelah kanan atas huruf hiragana dasar). Dan [o] tanda maru (lingkaran kecil yang diletakkan di sebelah kanan atas huruf hiragana dasar). Contoh :




1.3 Penulisan huruf Hiragana Yoon

Bunyi Yoon adalah bunyi huruf hiragana dasar dengan menambahkan huruf ใ‚„(ya), ใ‚†(yu) dan ใ‚ˆ(yo)yang ditulis lebih kecil daripada huruf dasar. Apabila huruf ใ‚„(ya), ใ‚†(yu) dan ใ‚ˆ(yo)ditulis sama dengan huruf dasar maka akan terbaca masing-masing hurufnya, misalnya huruf ใฒ ใ‚„(hiya) berbeda dengan ใฒใ‚ƒ(hya).

Untuk itu perlu diperhatikan penulisan huruf tersebut. Huruf dasar yang menggunakan huruf ใ‚„(ya)、ใ‚†(yu) dan ใ‚ˆ(yo) adalah huruf dasar urutan kedua, misalnya; huruf ใ(ki)、ใ—(shi)、ใก(chi)、ใซ(ni)、ใฒ(hi)、ใฟ(mi)、dan ใ‚Š(ri). Contoh:




1.4 Penulisan konsonan rangkap

Bunyi konsonan rangkap dinyatakan dengan huruf dasar ใค(tsu) kecil yang ditempatkan di depan huruf yang mengandung bunyi konsonan. ใค(tsu) kecil ini menunjukkan bahwa konsonan berikutnya diucapkan dengan hitungan dua suku-kata. Contoh:

    Ejaan      Hiragana Bahasa Indonesia
1.) Kekkon ใ‘ใฃใ“ใ‚“ pernikahan
2.) Shippai ใ—ใฃใฑใ„ gagal


1.5 Penulisan bunyi vokal panjang

Bunyi vokal panjang dihasilkan dari huruf dasar ditambah dengan bunyi vokal. Contohnya:

       Ejaan       Hiragana   Bahasa Indonesia
1.) Okaasan ใŠใ‹ใ‚ใ•ใ‚“ ibu
2.) Gakusei  ใŒใใ›ใ„     siswa
3.) Oneesan ใŠใญใˆใ•ใ‚“ kakak perempuan
4.) Koori      ใ“ใŠใ‚Š          es batu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hiragana

Hiragana (Kana: ใฒใ‚‰ใŒใช; Kanji: ๅนณไปฎๅ) adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenal...